Sistem Informasi
Sistem
informasi yaitu suatu sistem yang menyediakan informasi untuk manajemen
dalam mengambil keputusan dan juga untuk menjalankan operasional
perusahaan, di mana sistem tersebut merupakan kombinasi dari orang-orang
Zaman sekarang, kebutuhan manusia dalam
akses data semakin menaningkat, ini disebabkan adanya pola pergeseran hidup
manusia ke arah yang lebih berkembang. Dengan pemanfaatan komputer hal ini
dapat terfasilitasi dengan cepat. Akibatnya akan terjadi keefisiansian waktu,
biaya dan resource, sehingga akan menghasikan output yang optimal. Disisi lain
kebutuhan akan akses data itu terhalangi oleh adanya jarak dan waktu, terkadang
kita membutuhkan akses informasi saudara kita yang berada di negara yang
berbeda.
Sistem
informasi berbasis komputer kini menjadi suatu hal yang primer bagi kebutuhan
pemenuhan kebutuhan informasi. Banyak bidang yang telah memanfaatkan sistem
informasi berbasis komputer sebagai sarana untuk mempermudah pekerjaan. Mulai
dari kalangan pebisnis sampai dari kalangan akademi memanfaatkan komputer
sebagai alat bantu untuk mempermudah pekerjaan.
Setiap
sistem informasi akan mempunyai masalah, tanpa memperdulikan seberapa baiknya
sistem tersebut di desain. Beberapa hal yang menyebabkan sistem informasi
mempunyai masalah adalah waktu (overtime),
lingkungan yang berubah, serta perubahan prosedur oprasional. Dalam melakukan
langkah mengantisipasi dan mengurangi serta menangani permasalahan-permasalahan
mengenai sistem informasi, ada baiknya kita mengenal kembali tentang
konsep-konsep dasar dalam sistem informasi. Oleh karena itulah, kami berusaha
memaparkan dalam makalah ini tentang konsep-konsep dasar sistem informasi.
A.
Informasi dan Sistem Informasi
a.
Informasi
Raymond
McLeod (1995) mendefinisikan informasi sebagai data yang telah diolah menjadi
bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya.
Alat pengolah informasi dapat meliputi elemen komputer, elemen non
komputer, atau kombinasinya.
Sumber
informasi adalah data. Data adalah
kenyataan yang menggambarkan kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian (event) adalah sesuatu yang terjadi
pada saat tertentu. Informasi diperoleh
setelah data-data mentah diproses atau diolah.
Menurut John Burch dan Gary Grudnitski, agar informasi dihasilkan lebih
berharga, maka harus memenuhi kriteria berikut :
1.
Informasi harus akurat, sehingga mendukung pihak manajemen dalam
mengambil keputusan.
2.
Informasi harus relevan, benar-benar terasa manfaatnya bagi yang
membutuhkan.
3.
Informasi harus tepat waktu, sehingga tidak ada keterlambatan pada
saat dibutuhkan.
Kegunaan informasi adalah untuk
mengurangi ketidakpastian di dalam proses pengambilan keputusan tentang suatu
keadaan. Informasi yang digunakan dalam
suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan. Informasi digunakan tidak hanya oleh satu
orang pihak dalam organisasi. Nilai
sebuah organisasi ditentukan dari dua hal yaitu manfaat dan biaya untuk
mendapatkannya. Suatu informasi
dikatakan bernilai bila manfatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya untuk
mendapatkan informasi tersebut.
b.
Sistem Informasi
Sistem informasi yaitu suatu sistem yang
menyediakan informasi untuk manajemen dalam mengambil keputusan dan juga untuk
menjalankan operasional perusahaan, di mana sistem tersebut merupakan kombinasi
dari orang-orang, teknologi informasi dan prosedur-prosedur yang
tergorganisasi. Biasanya suatu perusahan atau badan usaha menyediakan semacam
informasi yang berguna bagi manajemen. Sebagai contoh: Perusahaan toko buku
mempunyai sistem informasi yang menyediakan informasi penjualan buku-buku
setiap harinya, serta stock buku-buku yang tersedia, dengan informasi tersebut,
seorang manajer bisa membuat kebutusan, stock buku apa yang harus segera mereka
sediakan untuk toko buku mereka, manajer juga bisa tahu buku apa yang paling laris
dibeli konsumen, sehingga mereka bisa memutuskan buku tersebut jumlah stocknya
lebih banyak dari buku lainnya.
Pengertian Sistem Informasi menurut beberapa Ahli
Pengertian
sistem informasi menurut John F. Nash
Sistem Informasi adalah kombinasi dari manusia,
fasilitas atau alat teknologi, media, prosedur dan pengendalian yang bermaksud
menata jaringan komunikasi yang penting, proses atas transaksi-transaksi
tertentu dan rutin, membantu manajemen dan pemakai intern dan ekstern dan menyediakan
dasar pengambilan keputusan yang tepat.
Pengertian
sistem informasi menurut Henry Lucas
Sistem Informasi adalah suatu kegiatan dari
prosedurprosedur yang diorganisasikan, bilamana dieksekusi akan menyediakan
informasi untuk mendukung pengambilan keputusan dan pengendalian di dalam.
B.
Level Manajemen dan Arus Informasi
Di dalam organisasi tradisional, umunya terdapat empat kelompok,
yaitu manajemen lini atas, manajemen lini tengah, manajemen lini bawah, dan
pegawai non-manajemen. Keempat kelompok tersebut
sering digambarkan dalam bentuk piramida sebagaimana diperlihatakan pada gambar
1.1.
Gambar 1.1 Level manajemen dalam organisasi
a.
Manajemen Lini Atas
Manajemen
lini atas atau sering disebut manajemen strategis adalah manajemen pada level
paling atas yang menangani keputusan-keputusan strategis. Keputusan strategis adalah keputusan yang
sangat kompleks dan jarang sekali menggunakan prosedur yang digunakan. Di dalam organisasi besar, direktur utama,
direktur pemasaran, direktur keuangan dan akuntansi, dan direktur produksi
termasuk dalam katagori manajemen lini atas.
b.
Manajemen
Lini Tengah
Manajemen lini
tengah atau sering disebut manajemen taksis adalah manajemen yang bertanggung
jawab terhadap keputusan-keputusan taksis, yaitu keputusan-keputusan yang
mengimplementasikan sasaran-sasaran strategis suatu organisasi. Termasuk dalam organisasi ini adalah
manajemen pabrik, manajemen operasi, dan manajemen akuntansi.
c.
Manajemen
Lini Bawah dan Pegawai non-manajemen
Manajemen lini
bawah adalah manajemen yang bertanggung jawab terhadap kegiatan-kegiatan
operasional dalam suatu organisasi.
Fokus utama manajemen ini adalah mengawasi para pegawai non-manajemen,
memantau kegiatan sehari-hari, dan melakukan tindakan koreksi jika sewaktu-watu
dibutuhkan. Yang termasuk manajemen lini
bawah adalah penyelia (supervisor), kepala proyek, dan kepala
bagian. Sedangkan yang termasuk pegawai
non-manajemen adalah semua pegawai yang tidak termasuk dalam manajemen.
Di dalam
organisasi, arus informasi dalam perusahaan mengalir secara vertikal dan
horizontal. Arus informasi vertikal
dibedakan menjadi arus vertikal ke atas dan arus vertikal ke bawah. Arus informasi vertikal ke bawah berupa
strategi, sasaran, dan pengarahan. Arus
informasi ke atas berupa ringkasan kinerja organisasi.
Komunikasi antara berbagai area fungsional
(pemasaran, produksi, dan lain-lain) dan antartim kerja
|
Arus informasi horizontal
|
C.
Jenis Keputusan
Jenis keputusan dibagi menjadi tiga jenis :
1.
Keputusan
terstruktur (structured decision) adalah keputusan yang dilakukan secara
berulang-ulang, bersifat rutin, dan prosedur pengambilan keputusan sangat
jelas. Keputusan ini terutama dilakukan
pada manajemen lini bawah. Contoh
keputusan terstruktur adalah pemesanan barang.
2.
Keputusan
semiterstruktur (semistructured decision) adalah keputusan yang
mempunyai sifat yakni sebagian keputusan dapat ditangani oleh komputer dan yang
lain tetap haru dilakukan oleh pengambil keputusan. Contoh keputusan semiterstruktur adalah
pengevaluasian kredit.
3.
Keputusan
tidak terstruktur (unstructured decision) adalah keputusan yang
penanganannya rumit, karena tidak terjadi berulang-ulang atau tidak selalu
terjadi. Keputusan ini umumnya terjadi
pada menejemen lini atas. Contoh
keputusan yang tidak terstruktur adalah pengembangan teknologi baru.
D.
Jenis
Sistem Informasi
Sistem informasi dapat dibedakan menurut dukungan terhadap berbagai
level manajemen maupun area fungsional (departemen). Menuru dukungan terhadap berbagai level
manajemen, terdapat jenis sistem informasi yang dinamakan TPS (Transaction
Processing System), MIS (Management Information System), DSS (Decision
Suppot System), EIS (Executive Information System), OAS (Office
Automation System), GSS (Group Support System), dan ISS (Intellegent
Support System).
Sistem
|
Fungsi
|
Pemakai
|
TPS
|
Menghimpun
dan menyimpan informasi transaksi
|
Orang
yang memproses transaksi
|
MIS
|
Mengonversi
data yang berasal dari TPS menjadi informasi yang berguna dan memantau
kinerja organisasi.
|
Semua
level manajemen
|
DSS
|
Membantu
pengambil keputusan dengan menyediakan informasi, model, atau perangkat untuk
menganalisa informasi.
|
Terutama
manajemen lini tengah
|
EIS
|
Menyediakan
informasi yang mudah diakses dan bersifat eksekutif dan kemampuan drill-down
untuk melihat data yang lebih detil.
|
Umumnya
untuk manajemen lini atas.
|
ISS
|
Sistem
cerdas yang digunakan untuk membantu pemecahan masalah.
|
Orang
yang hendak memecahkan masalah yang memerlukan kepakaran.
|
OAS
|
Sistem
yang menyediakan fasilitas untuk memproses dokumen atau bertukar pesan
sehingga oekerjaan dapat dilakukan secara efisien dan efektif.
|
Staf
maupun manajer.
|
GSS
|
Jenis
sistem informasi yang digunakna untuk mendukung sejumlah orang yang bekerja
dalam suatu kelompok.
|
Anggota
tim kerja atau para manajer.
|
Sedangkan menurut area fungsional dalam perusahaan terdapat sistem
informasi akuntansi, sistem informasi keuangan, sistem informasi manufaktur,
sistem informasi pemasaran, dan sistem informasi sumber daya manusia.
Sistem Informasi
|
Keterangan
|
Sistem
informasi akuntansi
|
Sistem
informasi yang menyediakan informasi yang dipakai oleh akuntansi (departemen
atau bagian akuntansi). Sistem ini
mencakup semua transaksi yang berhubungan dengan keuangan dalam perusahaan.
|
Sistem
informasi keuangan
|
Sistem
informasi yang menyediakan informasi pada fungsi keuangan (departemen/bagian
keuangan) yang menyangkut keuangan perusahaaan.
|
Sistem
informasi manufaktur (disebut juga SI Produksi atau SI Operasi)
|
Sistem
informasi yang bekerja sama dengan sistem informasi lain untuk mendukung
manajemen perusahaan (baik dalam hal perencanaan maupun pengendalian) dalam
menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan produk atau jasa yang
dihasilkan perusahaan.
|
Sistem
informasi pemasaran
|
Sistem
informasi yang menyediakan informasi yang dipakai oleh fungsi pemasaran.
|
Sistem
informasi SDM
|
Sistem
informasi yang menyediakan informasi yang dipakai oleh fungsi personalia.
|
Sistem-sistem seperti diatas dikenal
sebagai sistem informasi fungsional.
Dalam praktik, sistem informasi yang
disediakan dalam organisasi umumnya merupakan gabungan dari beberapa sistem
informasi yang ditujukan untuk beberapa level pemakai. Sistem seperti ini dinamakan sistem informasi
hibrida atau terkadang dinamakan sistem informasi terintegrasi vertikal. Contohnya integrasi antara sistem TPS, MIS,
dan EIS. Pada contoh ini, MIS mengambil
data dari TPS, sedangkan EIS mengambil data dari TPS dan MIS.
E.
Sistem
Antar Organisasi
Sistem antarorganisasi adalah sistem yang mengotomatiskan arus
informasi antarorganisasi untuk mendukung perencanaan, perancangan,
pengembangan, produksi, dan pengiriman produk dan jasa. Implementasi sistem organisasi terkadang
melibatkan anatara penjual dan pembeli, membentuk sistem yang disebut dengan
CIS (Customer Integrated System).
CIS adalah sistem yang memungkinkan pelanggan dapat berinteraksi
langsung dengan sistem informasi milik suatu perusahaan. Contoh yang paling umum adalah sistem
ATM. Dalam hal ini, pengguna dapat
menentukan sendiri jumlah uang yang akan diambil.
F.
Unit
Layanan Sistem Informasi
Organisasi yang mempunyai sistem
informasi pada umunya mempunyai wadah
atau bagian dengan nama EDP (Electronic Data Processing) atau PDE
(Pengolahan Data Elektronis), MIS (Management Information System),
teknologi informasi, ataupun nama yang semacam itu. Akan tetapi, tentu saja sistem organisasi
sistem informasi sangat bervariasi; bergantung pada kompleksitas pekerjaan yang
ditangani. Gambar 1.2 menunjukkan contoh
struktur organisasi sistem informasi yang terpusat, sedangkan gambar 1.3
memperlihatkan contoh struktur organisasi sistem informasi yang tersebar.
Gambar 1.2 Struktur
organisasi sistem informasi terpusat
Gambar 1.3 Struktur
organisasi sistem informasi yang tersebar.
Di dalam organisasi yang mempunyai staff penunjang sitem informasi,
semua pegawai yang berada di bawah bagian sistem informasi biasa disebut
prefesional sistem informasi (profesional teknologi informasi) atau spesialis
sistem informasi (spesialis teknologi informasi. Adapun staff di luar bagian sistem informasi,
yang menggunakan sistem, biasa disebut pemakai akhir (end-user). Dalam praktik, tidak semua perusahaan
memiliki semua personil seperti itu.
Kadangkala, seseorang merangkap beberapa pekerjaan sekaligus. Hal seperti ini biasa dijumpai pada
perusahaan-perusahaan berskala kecil di Indonesia.
G.
Pengembangan
Sistem Informasi
Ada banyak cara dalam mengembangkan sistem informasi, seperti insourcing,
prototyping, pemakaian paket perangkat lunak, selfsourcing, dan outsourcing.
a.
Insourcing
Pada masa sekarang masih banyak perusahaan yang mengadakan sistem
informasi dengan car melakukan pengembangan sendiri atau yang dikenal dengan
istilah insourcing. Pengembangan
ini dilakukan oleh para spesialis sistem informasi yang berada dalam departemen
EDP (Electronic Data Processing), IT (Information Technology),
atau IS (Information System).
Pengembangan sistem pada umumnya dilakukan dengan menggunakan SDLC
(System Development Life Cycle) atau daur hidup pengembangan
sistem. Dengan menggunakan SLDC ini,
organisasi akan mengikuti enam langkah penting yang mencakup tahapan sebagai
berikut :
1.
Perencanaan,
yaitu membentuk rencana pengembangan sistem informasi yang memenuhi rencana
strategis dalam organisasi.
2.
Penentuan
ruang lingkup, yaitu penentuan lingkup sistem yang diusulkan untuk dibangun.
3.
Analisis,
yaitu menentukan kebutuhan-kebutuhan sistem yang diusulkan.
4.
Desain,
yaitu merancang sistem yang memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang diperoleh pda
tahapan analisis.
5.
Implementasi,
yaitu membua sisem dan menyiapkan infrastruktur untuk sistem.
6.
Pemeliharaan,
yaitu mendukung sistem yang telah berjalan.
b.
Prototyping
Prototyping merupakan
suatu pendekatan yang membuat suatu model yang memperlihatkan fitur-fitur suatu
produ, layanan, atau sistem usulan. Modelnya
dikenal dengan sebutan protoype.
Langkah dalam prototyping adalah :
1.
Mengidentifikasi
kebutuhan-kebutuhan dasar pemakai.
2.
Mengembangkan
sebuah prototype.
3.
Menggunakan
prototype.
4.
Memperbaiki
adan meningkatkan prototype.
c.
Pemakaian
Paket Perangkat Lunak.
Pada praktiknya, sebuah paket perangkat lunak seringkali belum
sesuai dengan semua kebutuhan perusahaan.
Namun, adakalanya kemampuan yang ditawarkan sebuah paket perangkat lunak
jauh melebihi dari kebtuhan. Oleh karena
itu, diperlukan pula tindakan untuk mengidentifikasi perbedaan antara kemampuan
yang ditawarkan paket perangkat lunak dengan kebutuhan perusahaan. Umumnya, paket perangkat lunak dijual dalam
bentuk modul-modul secara tepisah; misalnya berupa modul Account Payable,
Accounts Receiveable, Payroll, dan General Ledger. Pada keadaan seperti ini, tentu saja
modul-modul yang sekiranya belum diperlukan bisa tidak dibeli. Dalam hal ini, ada tiga alternatif yang biasa
dilakukan setelah ditemukannya perbedaan-perbedaan :
1.
Memodifikasi
paket perangakat lunak disesuaikan dengan kebutuhan.
2.
Mengubah
prosedur dalam perusahaan agar diseusaikan dengan prosedur yang diterapkan pada
paket perangkat lunak.
3.
Menggunakan
paket perangkat lunak tersebut tanpa melakukan perubahan apapun.
d.
Selfsourcing
Alternatif lain dalam mengembangkan sistem yakni berupa selfsourcing,
yang berarti suatu model pengembangan dan dukungan sistem teknologi informasi
yang dilakukan oleh para pekerj adi suatu area fungsional dalam organisasi
dengan sedikit bantuan dari pihak spesialis sistem informasi atau tanpa bantuan
sama sekali. Model ini biasa dikenal
dengan istilah end-user computting atau user application development.
e.
Outsourcing
Outsourcing
adalah pendelegasian terhadap suatu pekerjaan dalam sebuah organisasi ke pihak
lain dengan jangka waktu tertentu, biaya tertentu, dan layanan tertentu. Bentuk outsourcing yang umum dilakukan
pada perusahaan-perusahaan di Indonesia adalah bidang layanan kebersihan
ruangan. Dalam bidang teknologi
informasi, beberapa bank di Indonesia telah menerapkan outsourcing. Dalam hal ini, pengembangan sistem dilakukan
oleh perusahaan luar. Pada praktiknya, outsourcing
sistem informasi terkadang tidak hanya dalam hal pengembangan sistem, melainkan
juga pada pengoprasiannya.
Secara prinsip, ada lima alasan yang mendasari pemilihan outsourcing
:
1.
Menghemat
uang; memperoleh Return On Investment (ROI) yang lebih besar.
2.
Fokus
pada kompetensi utama.
3.
Mencapai
tingkat kepegawaian yang fleksibel.
4.
Mendapatakan
akses ke sumber daya global.
5.
Memperpendek
waktu untuk masuk ke pasar.
A.
Kesimpulan
Kesimpulan dari makalah ini adalah :
1.
Informasi
adalah data
yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya, sedangkan
sistem informasi adalah
2.
Level manajemen dan arus
informasi dibagi menjadi empat kelompok :
a.
Manajemen lini atas
b.
Manajemen lini tengah
c.
Manajemen lini bawah
d.
Pegawai non-manajemen
3.
Jenis
keputusan yang dirancang untuk sistem indormasi dibagi menjadi tiga :
a.
Keputusan
terstruktur (structured decision)
b.
Keputusan
semiterstruktur (semistructures decision)
c.
Keputusan
tidak terstruktur (unstructured decision)
4.
Jenis
sistem informasi terbagi menjadi dua bagian :
a.
Menurut
dukungan terhadap level manajemen yang terdiri dari :
-
Transaction
Processing System
-
Management
Information System
-
Decision
Support System
-
Executive
Information System
-
Office
Automatioin System
-
Group
Support System/Workgroup Support System
b.
Menurut
area fungsional dalam perusahaan yang terdiri dari:
-
SI
Akuntansi
-
SI
Keuangan
-
SI
Manufaktur
-
SI
Pemasaran
-
SI
Sumber daya Manusia
5.
Sistem
antarorganisasi adalah sistem yang mengotomatiskan arus informasi
antarorganisasi untuk mendukung perencanaan, perancangan, pengembangan,
produksi, dan pengiriman produk dan jasa.
6.
Ada
banyak cara dalam mengembangkan sistem informasi, seperti insourcing, prototyping,
pemakaian paket perangkat lunak, selfsourcing, dan outsourcing
dan masing-masing cara mempunyai kelebihan serta kelemahan tersendiri.
DAFTAR PUSTAKA
·
id.m.wikipedia.org/wiki/sistem-informasi
·
Ladjamudin,B.A. Analis dan Desain Sistem Informasi.
Penerbit Draha Ilmu
·
Kadir, A.(2013). Pengantar Teknologi Informasi Edisi
Revisi. Yogyakarta. Penerbit Andi