PERANTI KELUARAN
2.1
Pengertian dan Jenis Peranti Keluaran
Peranti keluaran adalah
alat yang digunakan komputer untuk melihat atau memperoleh hasil pengolahan,
pemasukan data atau perintah pada komputer. Output
yang dihasilkan dari pemroses
dapat digolongkan menjadi empat bentuk, yaitu :
A. Tulisan
(huruf, angka, simbol khusus)
B.
Image (dalam bentuk grafik atau gambar)
C.
Bentuk lain yang dapat dibaca oleh mesin
(machine-readable form).
D.
Suara
Peralatan output dapat berupa:
A. Hard-copy
device yaitu alat yang digunakan untuk mencetak tulisan dan image pada media
keras atau memberikan keluaran berupa bahan
cetakan.
B. Soft-copy
device yaitu alat yang digunakan untuk menampilkan
tulisan dan image pada media lunak yang berupa sinyal elektronik
C. Drive
device atau driver yaitu alat yang
digunakan untuk merekam simbol dalam bentuk yang hanya dapat dibaca oleh mesin
pada media seperti magnetic disk atau magnetic tape Alat ini berfungsi sebagai alat output
dan juga sebagai alat input.
Output bentuk pertama sifatnya adalah
permanen dan lebih portable (dapat dilepas dari alat outputnya dan dapat dibawa
ke mana-mana). Alat yang umum digunakan untuk ini adalah printer,plotter,dan
alat microfilm. Sedangkan output bentuk kedua dapat berupa video display, flat
panel, dan speaker.
2.2
Monitor
Monitor adalah alat keluaran /alat output yang memberikan tampilan
visual kepada pengguna komputer. Monitor termasuk ke
dalam piranti softcopy
2.2.1 Ukuran monitor
Ukuran monitor
didasarkan pada panjang diagonal dari area yang kita lihat. Monitor mempunyai
ukuran yang bervariasi 14”, 15”, 17”, 19”, 21”. Untuk laptop biasanya layar
yang digunakan berukuran 12,1” 13,3” 14,1
2.2.2 Resolusi Monitor
Ukuran resolusi ditentukan
oleh jumlah pixel
yang merupakn titik terkecil Semakin besar resolusi yang dimiliki monitor
kualitas tampilan pada layarnya akan semakin bagus. Berikut berbagai standar
resolusi untuk monitor :
1.
CGA (Color
Graphic Adapter)Tipe monitor standar IBM yang mempunyai kualitas resolusi
rendah. Hanya menampilkan 4 warna
2.
EGA (Enhanced Graphic
Adapter) EGA merupakan tipe monitor yang tingkatannya di atas CGA. Monitor
ini mampu menampilkan 16 warna dalam mode grafis.
3.
EPGA (Enchanced Professional
Graphic Adapter) Monitor ini mampu menampilkan 256 warna pada mode grafis.
Monitor ini disebut juga sebagai monitor PEGA atau PGA.
4.
VGA (Visual Graphic
Adapter) VGA merupakan tipe monitor yang sekarang banyak digunakan. Gambar
yang dihasilkan mempunya warna sampai jutaan. Mode grafisnya tampak lebih nyata
di mata. Digunakan pada komputer 80386 dan 80486.
5.
SVGA (Super Visual Graphic
Array) dapat menghasilkan 16 juta warna. Biasa digunakan pada monitor 14”
dan 15”.
6.
XGA (Extended Graphic
Array) memiliki jumlah piksel 1024x768 dan dapat menghasilkan 65.536
warna. Lazim digunakan pada monito 17” dan 19”.
7.
SXGA (Super Extended Graphic
Array) memiliki jumlah piksel 1280x1024. Lazim digunakan pada monitor 19”
dan 21”.
8.
UXGA (Ultra Extended Graphic
Array) memiliki jumlah piksel 1600x1200.
2.2.3 Dot Pitch
Menunjukkan jarak
antara dua piksel. Semakin dekat jaraknya, maka gambar pada monitor akan
semakin halus.
2.2.4 Kecepatan Refresh ( Refresh Rate)
Menunjukkan jumlah
pemayaran ulang piksel per detik, sehingga tampilan piksel tetap jelas. Semakin
tinggi kecepatan refresh, maka tampilan dilayar akan terlihat semakin nyata.
Kecepatan refresh dinyatakan dalam satuan Hertz. Monitor yang baik minimal
refresh 75Hz ( dalam 1 detik citra ditampilkan 75X).
2.2.5 Interlaced dan Noninterlaced
Interlaced Monitor
adalah jenis monitor yang menampilkan informasi dalam layar melalui 2 tahapan.
Contonya pada televisi. Efek dari interlaced monitor adalah kerdip. Sedangkan
Non Interlaced adalah jenis monitor yang menampilkan informasi dengan 1
tahapan.
2.2.6 Kedalaman Warna
Adalah jumlah bit yang
dipergunakan untuk menyimpan ketentuan tentang sebuah pixel, menentukan
banyaknya variasi warna yang dapat dihasilkan monitor.
2.2.7 Jenis Monitor komputer, di antaranya :
2.2.7.1 Monitor tabung layar cembung (CRT). Layar CRT terbentuk dari pixel. Monitor CRT
sudah menjadi perangkat penampil gambar yang dominan untuk komputer desktop
sejak pertama kali muncul di awal 1980-an. Merupakan
monitor yang berfungsi dengan penembakan sinar katoda. Bentuk monitor ini sama
dengan televisi, tetapi secara umum hanya terdiri dari 4 blok yaitu video,
vertikal, horizontal, dan power supply. (picture elements).Semakin kecil dan rapat pixel semakin jelas citra yang
ditampilkan (resolusi). Pixel diberi cahaya (illuminated) dibawah kontrol
perangkat lunak oleh electron untuk membentuk citra. Monitor
tabung layar cembung atau tabung sinar katoda (bahasa Inggris: cathode ray tube
atau CRT), ditemukan oleh Karl Ferdinand Braun.
·
Warna lebih akurat dan tajam. Monitor
CRT memiliki warna yang akurat atau hampir sama dengan aslinya
·
Resolusi monitor ini fleksibel. Monitor CRT
dapat menggunakan berbagai variasi resolusi tanpa mengalami penurunan kualitas
gambar.
·
Perawatan mudah, jika rusak dapat di
servis. Perawatan monitor CRT masih lebih mudah dibanding LCD, LCD perawatanya
harus ekstra hati-hati. Selain itu, jika monitor CRT rusak masih dapat
diservis, sedangkan LCD rusak sudah pasti masuk sampah. Selain itu, monitor CRT
lebih tahan jika terbentur atau tersentuh jari tangan pada displaynya
·
Bebas dead pixel, ghosting, dan viewing
angle. Monitor CRT tidak terdiri dari pixel-pixel seperti LCD, sehingga
jelas-jelas tidak akan mengalami dead pixel. Monitor CRT dapat dilihat dari
berbagai sisi, tidak seperti LCD yang bergantung pada spesifikasi viewing
angle. Monitor CRT tidak mengenal response time, sehingga relatif bebas efek
ghosting.
·
Harga lebih murah. Kelebihan dari segi harga
2.
Kekurangan Monitor CRT
·
Konsumsi listrik. Monitor CRT
mengkonsumsi daya listrik 2x lipat dibanding LCD pada ukuran inch yang sama.
·
Radiasi lebih besar. Tidak dapat
dipungkiri, monitor CRT memancarkan radiasi yang lebih besar dibanding monitor
LCD. Radiasi ini memiliki dampak negatif bagi mata sehingga mata cepat lelah
atau bahkan membuat kepala pusing bagi yang sensitif.
·
Rentan distorsi, glare dan flicker. Ini
adalah masalah klasik bagi monitor CRT. Efek distorsi akan terlihat saat kita
menggambar lingkaran dengan menggunakan coreldraw atau software lain. Jika
refreshrate terlalu rendah, menyebabkan monitor menjadi berkedip-kedip
(flicker) dan glare (over brightness).
·
Dimensi besar dan berat. Monitor CRT
memiliki ukuran yang besar dan berat, sehingga tidak cocok untuk ruangan
sempit, karena banyak makan tempat. Cukup melelahkn jika monitor sering
dipindah-pindahkan karena cukup berat.
1.
Prinsip Kerja Monitor CRT
·
Prinsip kerja monitor konvensional,
monitor CRT (Cathode Ray Tube), sama dengan prinsip kerja televisi yang
berbasis CRT. Elektron ditembakkan dari belakang tabung gambar menuju bagian
dalam tabung yang dilapis elemen yang terbuat dari bagian yang memiliki
kemampuan untuk memendarkan cahaya. Sinar elektron tersebut melewati
serangkaian magnet kuat yang membelok-belokkan sinar menuju bagian-bagian
tertentu dari tabung bagian dalam. Begitu sinar tersebut sampai ke bagian kaca
tabung TV atau monitor, dia akan menyinari lapisan berpendar, menyebabkan
tempat-tempat tertentu untuk berpendar secara temporer. Setiap tempat tertentu
mewakili pixel tertentu. Dengan mengontrol tegangan dari sinar tersebut,
terciptalah teknologi yang mampu mengatur pixel-pixel tersebut untuk berpendar
dengan intensitas cahaya tertentu. Dari pixel-pixel tersebut, dapat dibentuklah
gambar.
·
Teorinya, untuk membentuk sebuah gambar,
sinar tadi menyapu sebuah garis horizontal dari kiri ke kanan, menyebabkan
pixel-pixel tadi berpendar dengan intensitas cahaya sesuai dengan tegangan yang
telah diatur. Proses tersebut terjadi pada semua garis horizontal yang ada pada
pixel layar, dan ketika telah sampai ujung, sinar tersebut akan mati sementara
untuk mengulang proses yang sama untuk menghasilkan gambar yang berbeda.
·
Monitor plasma atau monitor plasma gas,
menggunakan gas untuk mengeluarkan cahaya. Teknologi ini kini diterapkan pada
televisi datar berlayar lebar. Monitor electroluminescent (EL) mengandung bahan
yang bercahaya manakala dialiri arus listrik, sebuah piksel terbentuk pada
layar saat arus listrik dikirim ke perpotongan baris dan kolom yang sesuai.
·
Plasma gas merupakan teknologi monitor
dengan display datar. Dengan teknologi plasma gas, ketipisan layar dapat dibuat
sebanding dengan LCD, namun memiliki karakteristik citra yang lebih baik dan
ukuran layar yang lebih besar.
·
Tampilan pada monitor plasma gas dapat
dibuat lebih besar dibandingkan LCD. Ukuran terbesar yang sedang dikembangkan
pada plasma gas sudah mencapai 40 inci, sementara LCD baru mencapai 20 inci.
Selain itu, sudut pandang pada plasma gas dapat selebar CRT.
·
Plasma gas menggunakan fosfor untuk
menghasilkan cahaya seperti halnya CRT. Perbedaannya adalah bagaimana energi
diberikan kepada fosfor agar fosfor berpendar. Pada plasma gas, tiap sel warna
memiliki gas yang bertekanan rendah yang terletak di belakangnya. Tegangan
tinggi pada elektroda sel tersebut akan membuat gas bergerak mengarah ke
plasma. Radiasi ultraviolet yang dihasilkannya akan mengeksitasi fosfor pada
layar dan akan memendarkannya sehingga tertangkap oleh mata kita. Hal ini
membuat layar plasma gas berpendar tanpa perlu adanya bantuan cahaya dari
belakang layar. Kontras pada plasma gas akan lebih baik dibandingkan LCD.
Tampilan plasma adalah sebuah tampilan layar datar
emisif di mana cahaya dihasilkan oleh phosphor yang tereksitasi oleh sebuah pelepasan muatan plasma antara dua layar datar gelas.
Printer adalah peranti yang bisa di gunakan untuk
membuat cetakan pada kertas. Printer adalah jenis hard-copy device,
karena keluaran hasil proses dicetak di atas kertas. Pada saat ini terdapat
bermacam- macam jenis printer dengan kecepatan, kualitas, model, dan sistem
pencetakan yang berbeda - beda. Media pencetakan juga bermacam - macam, mulai
dari kertas printer bersambung (Continuous Form), kertas HVS ukuran A4, folio
dan lain lain. Istilah yang dikenal pada resolusi printer disebut dpi (dot per
inch). Maksudnya adalah banyaknya jumlah titik dalam luas area 1 inci. Semakin
tinggi resolusinya maka akan semakin bagus cetakan yang dihasilkan. Sebaliknya,
jika resolusinya rendah maka hasil cetakan akan buruk / tidak bagus.
Printer biasanya terbagi atas beberapa bagian, yaitu
:
a) Tray
ialah tempat untuk menaruh kertas.
b) Picker
sebagai alat untuk mengambil kertas dari tray.
c) Tinta
atau toner adalah alat pencetak yang digunakan untuk menulis atau mencetak
pada
kertas. Tinta dan Toner memiliki perbedaan pada sistem. Toner atau laser
membutuhkan pemanasan, sedangkan tinta atau inkjet tak butuh pemanasan, hanya
pembersihan atau cleaning pada print-head printer tersebut.
d) Kabel
fleksibel untuk pengiriman sinyal dari prosesor printer ke tinta atau toner.
Kabel ini tipis dan fleksibel, namun kuat.
e) Pada
bagian belakang printer biasanya ada Port paralel atau USB untuk penghubung ke
komputer.
Printer
biasa dikelompokkan menjadi :
Printer ini sering juga di sebut hammer.
Karena menggunakan print head yang berisi sejumlah jarum metal (metal pins)
yang mengenai pita tinta. Letak jarumnya berdekatan sehingga membuat tampilan
huruf relatif tidak terputus. Jumlah pin yang ada berkisar 9 hingga 24. Semakin
banyak pin maka hasil cetakan akan semakin halus. Yang termasuk dalam kategori
printer impact adalah:
dot matrix, daisy
wheel, dan line printer.
2.3.1.1 Dot
matrix
(
Printer yang menggunakan kepala cetak berupa sekumpulan jarum)
Printer dot matrix merupakan printer yang metode
pencetakannya menggunakan pita. Cetakan yang dihasilkan terlihat seperti titik
titik yang saling mengubungkan satu
dengan yang lainnya, sehingga hasil cetakan kurang halus dan juga kurang bagus.
Menurut sejarahnya jenis printer dot matrix ini pada
awalnya menggunakan 9 Pin yang artinya dalam satu huruf akan dicetak dengan
kombinasi dari 9 titik, kemudian semakin berkembang menjadi 24 pin dan tentunya
dengan begitu hasil cetakan akan lebih halus. Produsen printer jenis dot matrix
yang cukup terkenal adalah Epson, dengan produknya Epson LX – 300, epson LX 800
dan lain-lain.
Pada saat head-printer bergerak dari kiri kekanan
sambil menyentuh kertas, maka huruf yang sudah terpola dalam suatu
susunan jarum akan segera muncul. Pola huruf ini kemudian diterima oleh pita
karbon yang dibaliknya terdapat kertas, dan terjadilah pencetakan huruf demi
huruf. Setiap karakter yang terbentuk akan menimbulkan suatu pola unik yang
terdiri dari bebagai titik didalam dimensi sebuah matrix. Jenis printer
dot-matrix sangatlah bervariasi, ada yang berjenis color dan ada pula yang
non-color.
Untuk printer color, digunakan pita karbon khusus
yang mempunyai 4 warna, yaitu hitam, biru, merah dan kuning.
Daisy Wheel Printer, yaitu impact printer yang
mencetak citra dengan kualitas tinggi karena karakter dibentuk dengan tekanan
tunggal oleh roda cetak. Hasil dari karakter yang tercetak mempunyai kualitas
yang baik sehingga printer ini digolongkan sebagai Letter Quality printer.
Tetapi, mempunyai kelemahan yaitu lebih lambat
dibandingkan
dengan dot matrix printer. Sekarang jenis printer ini sudah jarang diproduksi
sejak diperkenalkannya printer dot-matrix dan laser yang lebih baik dan murah.
Line
printer merupakan printer yang mempunyai kemampuan untuk mencetak
satu baris (line) kata-kata dalam satu saat. Dengan
demikian, kecepatan cetak dari line printer ini menjadi tinggi
dibanding printer lainnya. Line printer biasanya dihubungkan dengan
mini ataupun mainframe komputer. Secara umum, line printer sanggup
mencetak antara 300 hingga 6.000 baris dalam satu menit (lpm) tergantung jenis
dan merk printer.
Printer ini terdiri dari dua jenis, yaitu chain printer dan band printer.
Printer ini terdiri dari dua jenis, yaitu chain printer dan band printer.
a.
Chain Printer, yaitu mengunakan suatu
rantai yang berisi karakter-karakter untuk membentuk hasil cetakannya. Rantai
tersebut akan berputar secara horizontal dan setelah tepat pada posisi
pencetakan, palu pemukul akan mengetuk pola karakter di rantai melalui karbon,
bentuk dari karakter akan tercetak di kertas. Chain printer mempunyai kecepatan
yang tinggi.
b.
Band Printer, cara operasinya sama
dengan chain printer, tetapi menggunakan pita besi (steel band) yang berisi
kumpulan pola karakter.
2.3.2 Printer
Non-Impact
Merupakan printer yang membentuk karakter dan citra
tanpa menyentuh langsung secara fisik antara mekanisme pencetakan dan kertas.
Printer ini bekerja dengan cara menyemprot kertas dengan tinta. Kelemahan dari
jenis ini adalah tidak dapat membuat sekaligus rangkap hasil cetakan.
Printer init terdiri dari: laser (menggunakan drum
dan toner), ink-jet (menyemburkan tinta) dan thermal (membakar dot ke kertas
khusus).
Printer laser pertama ditemukan oleh Gary
Starkweather di Xerox pada 1969. Prototipenya adalah sebuah mesin fotokopi
Xerographic yang dimodifikasi.
Printer
laser warna memiliki cara kerja yang lebih kompleks karena selain memiliki
lebih dari satu skema photoreceptor,
juga
harus tepat alignment antar warnanya.
Jenis printer laser jet merupakan jenis printer yang
metode pencetakannya dengan tinta bubuk atau yang biasa disebut toner dengan
menggunakan perangkat berupa inframerah. Selain hasil cetak yang lebih bagus
jika dibandingkan dengan jenis printer dot matrix maupun ink jet, printer laser
jet juga memiliki
Cara Kerja Printer Laser Jet
Cara Kerja Printer Laser Jet
kecepatan
pencetakan yang tinggi dan hasil
cetaknya
pun juga lebih cepat kering seperti pada hasil cetakan dengan menggunakan mesin
photo copy. Sebenarnya cara kerja printer laser mirip dengan mesin fotokopi,
yaitu
menggunakan photographic drum.
Proses pencetakkannya dilakukan dengan memfokuskan
gambar yang akan dicetak titik pertitik yang dilakukan oleh semi conductor
laser. Secara umum printer ini hanya mampu mencetak dengan dua warna (hitam dan
putih), tetapi pada jenis tertentu telah dilengkapi dengan tinta warna sehingga
mampu mencetak dengan full color.
Printer
Ink-Jet adalah printer yang memberikan cetakan dengan menyemprotkan titik-titik
tinta yang bermuatan listrik ke kertas cetakan. Printer ini pertama kali
dikembangkan secara ekstensif sejak 1950. Dan printer ink-jet yang dapat
memproduksi citra dari komputer baru dikembangkan pada 1970. Jenis printer ini
dikuasai oleh Epson, Hewlett-Packard, dan Canon.
Ink-jet printer adalah alat cetak yang sudah menggunakan tinta untuk mencetak dan kualitas
untuk mencetak gambar berwarna cukup bagus. Kecepatan mencetak jumlah halaman
pada printer Inkjet tidak sama, tergantung pada jenis merk printer tersebut.
Tetapi pada ink-jet printer, hasil cetakan lebih lama keringnya jika
dibandingkan dengan laser printer. Proses pencetakkannya menggunakan semprotan
tinta (dimana proses penyemprotannya diatur oleh komputer) ke media cetak guna
menghasilkan karakter ataupun gambar yang sesuai. Karena menggunakan teknik
semprot, maka printer jenis ini sama sekali tidak menimbulkan suara/berisik.
Karena menggunakan resolusi cetak yang tinggi (minimal 300 dpi/dot per inci),
maka hasil cetakan printer jenis ini biasanya lebih bagus.
Printer jenis Ink-jet menggunakan teknologi dor on
demand, yaitu dengan cara menyemprotkan titik - titik kecil tinta pada kertas
melalui nozzle atau lubang pipa yang sangat kecil. Teknologi lainnya yang
dikembangkan oleh produsen printer seperti Canon dan HP dengan menggunakan
panas. Panas tersebut dapat membuat gelembung-gelembung tinta sehingga jika
semakin panas akan semakin menekan tinta ke nozzle yang ditentukan dan tercetak
pada kertas.
Karena menggunakan tinta cair, hasil cetaknya harus
menunggu beberapa detik agar bisa kering. Pada printer ink-jet penempatan dan
pengisian tintanya bisa dimodifikasi dengan teknik infus, yaitu dengan
menambahkan tabung tinta khusus pada bagian luar printer dan disambung dengan
selang kecil untuk dihubungkan pada bagian pencetak di mesin printer.
2.3.2.3 Printer Thermal
Yaitu
non-impact printer yang menggunakan panas untuk menghasilkan citra pada kertas
khusus. Karakter dibentuk oleh unsur – unsur yang dipanaskan yang ditempatkan
dengan kertas yang sensitif dengan panas khusus yang membentuk titik hitam
ketika unsur – unsur menjangkau temperatur.
Printer thermal berkenaan dengan panas secara meluas
dan menggunakan tenaga baterai seperti kalkulator. Printer dan kertasnya
tergolong mahal sehingga jarang digunakan untuk pekerjaan yang memerlukan
jumlah keluaran yang banyak.
2.3.3 Printer
Multifungsi
Printer multifungsi
merupakan printer yang memiliki fungsi tambahan seperti sebagai mesin fotocopy,
scanner dan mesin fax. Keuntungannya da pat menghemat biaya. Kelemahannya bila
rusak maka fungsi tambahan sering ikut mengalami kerusakan.
2.3.4 Printer Digital
Printer digital adalah
jenis mesin cetak terbaru yang mempunyai banyak kegunaan. Bisa dipakai untuk
sablon, kain, syal, tekstil dan lain sebagainya.
Salah satu contoh printer digital adalah
printer kain spanduk digital.
Mesin cetak ini di Indonesia sendiri
beberapa tahun terakhir ini keberadaannya masih kalah banyak dengan mesin cetak
digital ukuran besar yang menggunakan bahan – bahan glossy paper, vinyl flexi,
dan sebagainya.
Di waktu yang akan
datang, mesin printer kain/printer textil ukuran lebar ini kemungkinan juga
akan menjadi alternatif baru untuk pengerjaan cetak diatas kain selain
pencetakan yang biasa dilakukan oleh sablon tangan atau sablon manual. Proses
cetak menggunakan wide format digital printing textile ini jauh lebih cepat
dengan harga cetak yang bersaing. Beragam keunggulan dan kegunaan dari mesin
printer spanduk kain dibagi ke dalam berbagai segmen pasar, seperti:
1.
Segment advertising: spanduk, bendera,
umbul – umbul, dan rontex.
2.
Segment tekstil: pakaian, interior
rumah, taplak meja, kain gordin, industi butk dan sejadah.
3.
Segment merchandise: mug, piring,
keramik, kaos, payung, sepatu, syal, dan lain – lain.
Mesin cetak ini juga memiliki beberapa
keunggulan, diantaranya:
1)
Nilai investasi lebih murah
2)
Produk yang dihasilkan lebih ruas dan
beragam
3)
Produk yang dihasilkan lebih ramah
lingkungan
4)
Produk yang dihasilkan akan mudah
dipasang
5)
Bahan kain banyak ditemukan di toko –
toko kain biasa
Plotter adalah Printer
grafis yang menggambar dengan menggunakan pena-pena tinta, plotter juga
merupakan perangkat output pertama yang mampu mencetak gambar berukuran gambar
sebesar gambar arsitektur dan engineering.
Adapun pengertian lain plotter adalah
sebuah mesin yang secara otomatis akan menggambar grafik berdasarkan data yang
dimasukkan. Sedangkan plotter masih dibagi yaitu ada plotter auto, yaitu sebuah
mesin yang secara otomatis akan menggambar grafik berdasarkan data yang
dimasukkan.
Berdasarkan prinsip kerjanya, jenis
plotter dapat berupa:
1. Plotter
pena
2. Plotter
elektrostatis
3. Plotter
thermal.
2.4.1
Plotter Pena
Pada prinsipnya plotter
pena memiliki satu pena berwarna-warni untuk menggambar pada kertas atau
plastik transparan. Plotter pena tidak membuat keluaran berbentuk pola
titik-titik., tetapi keluaran dalam bentuk garis kontinyu.
2.4.2 Plotter
Elektrostatis
Pada plotter
elektrostatis ini kertas diletakkan pada tempat datar seperti meja, kemudian
dibuat dengan prinsip kerja seperti pada mesin foto kopi, yaitu dengan memberi
tegangan listrik pada kertas. Tegangan listrik tersebut yang akan menarik tinta
untuk melekat pada kertas. Tinta kemudian dicairkan dengan pemanasan
2.4.3 Plotter
Thermal
Plotter thermal
menggunakan pin yang dipanasi secara elektronis. Kemudian pin tersebut
dilewatkan pada jenis media yang peka terhadap panas, sehingga terbentuk
gambar. Plotter thermal dapat digunakan untuk mencetak pada kertas maupun pada
film buram.
Dalam perkembangannya ada jenis plotter
lain, yaitu:
1. Plotter
pemotong
2. Plotter
format lebar
2.4.4 Plotter Pemotong
Plotter jenis ini dapat
sekaligus memotong bahan vinyl, karet, gabus, kulit, dan lain-lain. Contoh
pemanfaatannya yaitu pada industri sepatu atau industri pakaian, untuk memotong
pola atau bahan sekaligus.
2.4.5 Plotter Format Lebar
Plotter format lebar
biasa digunakan oleh perusahaan grafis, karena plotter jenis ini dapat membuat
cetakan berwarna dalam kertas yang sangat lebar. Teknologi yang digunakan ada
yang menyerupai printer ink-jet ataupun plotter thermal.
Computer output
Microfilm (COM) adalah piranti yang dapat menghasilkan gambar dalam gulungan
mikrofilm atau pada microfiche yang berisi banyak halaman dalam setiap lembar.
Mikrofilm adalah hasil reproduksi dalam
bentuk gulungan film yang kecil dengan ukuran lembaran film 16 mm dan panjang
100 feets. Untuk film yang berukuran 35 mm dan panjang 200 feets, digulung
dalam sel plastik.
Mikrofilm merupakan kopi dari
halaman-halaman buku, manuskrip dan sebagainya yang melalui proses fotografi
dimana bayangan kecil yang ada pada frame tersebut merupakan duplikat dari
bagian aslinya. Mikrofilm masih merupakan pilihan yang populer karena bisa
menampung sejumlah besar informasi yang dapat disimpan dalam ruang yang sangat
kecil, dan membutuhkan biaya yang rendah.
Bentuk-bentuk mikrofilm:
1.
Gulungan, yaitu hasil rekaman dengan
kamera yang telah diproses untuk suatu benda. Film tersebut memuat bahan-bahan
informasi yang terbentuk secara ringkas dimana informasi diletakkan secara
berderet dan mempunyai jarak tertentu.
2.
Lembaran, yaitu hasil reproduksi dari
salah satu bagian gulungan yang diberi bingkai dan sampul yang terbuat dari
polyester plastik.
2.6
Audio
Peranti
audio ini dapat menghasilkan suara digital seperti musik .Melalui teknologi ini
,dimungkinkan untuk mengonversi suatu teks menjadi suara
Speaker adalah alat
keluaran yang menghasilkan output dalam bentuk suara. Fungsi speaker pada
komputer sama dengan fungsi speaker pada perangkat audio sistem. Perbedaannya
secara garis besar hanyalah pada ukurannya. Speaker pada komputer dibuat sefisien
mungkin agar tidak terlalu memerlukan banyak tempat. Namun, terkadang pengguna
menghubungkan output sound dengan perangkat speaker lainnya untuk menambah
kepuasan.
Cara kerja Speaker
Ketika suara yang
terdengar dari sound card, data digital suara yang berupa waveform .wav atau
mp3 dikirim ke sound card. Data digital ini diproses oleh DSP ( Digital Signal
Processing : pengolah signal digital) bekerja sama dengan DAC (Digital Analog
Conventer : konversi digital ke analog) mengubah sinyal digital menjadi sinyal
analog setelah itu dikeluarkan melalui speaker.
BAB III
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Peralatan output dapat berupa:
1. Hard-copy
device, yaitu alat yang digunakan untuk mencetak tulisan dan image pada
media
keras atau
memberikan keluaran berupa bahan cetakan.
2. Soft-copy
device, yaitu alat yang digunakan untuk menampilkan tulisan dan image pada
media lunak yang berupa
sinyal elektronik.
3. Drive device
atau driver, yaitu alat yang digunakan untuk merekam simbol dalam
bentuk
yang hanya dapat dibaca
oleh mesin pada media seperti magnetic disk atau magnetic tape.
Alat – alat yang
termasuk piranti output diantaranya monitor, printer, plotter, computer
output microfilm (COM),
speaker dan proyektor. Setiap alat – alat tersebut memiliki jenis –
jenis juga fungsi yang
berbeda – beda.
DAFTAR PUSTAKA
Kadir, Abdul (2003). Pengenalan
Sistem Informasi. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Kadir, Abdul dan Triwahyuni, Terra
(2005). Pengenalan Teknologi Informasi. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Simarmata, Janner
(2006). Pengenalan Teknologi Komputer dan Informasi. Yogyakarta:
Penebit Andi.
Sumber Internet:
(diakses pada Jum’at, 28 September
2012 pukul 20.03 WIB)
(diakses pada Sabtu, 6 Oktober 2012
pukul 11.58 WIB)
(diakses pada Senin, 8 Oktober 2012
pukul 15.40 WIB)
(diakses pada Senin, 8
Oktober 2012 pukul 15.00 WIB)
(diakses pada Senin, 8 Oktober
2012 pukul 14.46 WIB)
(diakses pada Senin, 8 0ktober 2012
pukul 14.31 WIB)
http://emilianovianti.wordpress.com/2011/10/10/sejarah-dan-cara-kerja-printer/ (diakses
pada Senin, 8 Oktober 2012 pukul 14.31 WIB)
http://manajemenkomunikasi.blogspot.com/2011/04/mikrofilm-danmikrofice.html
(diakses pada Selasa, 9 Oktober 2012 pukul 10.59 WIB.)
(diakses pada Sabtu, 20 Oktober 2012
pukul 09.03 WIB)
0 komentar:
Post a Comment